Penggunaan fitur order
Karena perusahaan mereka relatif baru mereka harus mendistribusikan produk mereka sendiri. Kebanyakan pelanggan mereka adalah apotek dan toko obat tapi mereka juga mencoba berbagai channel penjualan lain seperti swalayan dan toko online seperti Shopee dan Tokopedia. Mereka mulai membuat order dengan fitur buat order
"Penggunaan cukup mudah, kita tulis saja apa yang ada di nota yang kita berikan ke mereka. Saya menggunakan nomer nota yang sudah di buat otomatis di sistem dan saya salin di nota yang saya buat, menurut saya itu yang paling mudah daripada harus membuat konvensi sendiri dan menulis manual di sistem. Setelah order baru dibuat otomatis stok akan terpotong dan total order juga terhitung otomatis. Yang cukup sulit adalah untuk toko online karena harganya terdapat potongan dari sistem shopee dan Tokopedia. Tapi tidak masalah, saya cuma perlu mengetahui kisaran harganya, tidak perlu terlalu akurat hingga ke satu rupiah."
Setelah mereka selesai membuat order baru, ketika pembayaran mereka akan melakukan pelunasan order dan retur. Beberapa dari apotek dan toko obat melunasi secara langsung tanpa retur dan bisa dilakukan dengan mudah dengan tombol lunas di order detail. Beberapa memiliki sistem konsinyasi dimana mereka hanya membayar yang laku saja. Tapi tidak masalah, mereka dapat melakukan itu dengan meretur barang yang tidak laku dan membuat order baru dengan memperhitungkan barang yang diretur sebelumnya mengingat mereka biasanya baru membuat order baru sambil melakukan penagihan di sistem konsinyasi.
Menghapus dan mengubah order
Menurut mereka hal ini adalah salah satu fitur yang sangat berguna karena kadang mereka melakukan kesalahan dalam menginput data. Dengan fitur ini mereka dapat menghapus order yang salah atau mengubah order yang salah. Tidak perlu khawatir dengan stok yang salah karena akan terhitung otomatis ketika terjadi perubahan data dengan order yang sudah dibuat.
Last updated